Berita Terbaru

Diberdayakan oleh Blogger.
Jadi Kurir Narkoba, Seekor Kucing di Kosta Rika Ditangkap

By On Kamis, Mei 22, 2025


JAKARTA, DudukPerkara.News – Seekor kucing ditangkap oleh Otoritas Kosta Rika karena jadi kurir narkoba. Diketahui, narkoba itu direkatkan di tubuhnya.

Kucing itu ditangkap di luar Lembaga Pemasyarakatan Pococi pada tanggal 6 Mei lalu, setelah para penjaga melihat bercak-bercak abu-abu pada bulunya saat ia bergerak di dekat pagar kawat berduri penjara.

Saat ditangkap, mereka menemukan sekitar 236 gram mariyuana, sekitar 68 gram heroin, dan kertas linting yang diikatkan di punggungnya.

Dilansir NDTV, pada Selasa, 21 Mei 2025, Kementerian Kehakiman dan Perdamaian Kosta Rika merilis video insiden tersebut di Facebook.

“Pada Selasa malam, agen dari Polisi Penjara di Lembaga Pemasyarakatan Pococi berhasil menyelamatkan seekor anak kucing yang tubuhnya terbalut dua bungkus narkoba. Seorang petugas yang ditempatkan di salah satu menara pengawas melihat hewan itu di area berumput dan segera membunyikan alarm,” tulis kementerian tersebut dalam keterangannya.

“Berkat tindakan cepat dari petugas yang merespons, kucing itu ditangkap dan paket-paketnya dipindahkan, sehingga tidak dapat mencapai tujuan yang dituju. Setelah memeriksa paket-paket itu, satu paket ditemukan berisi 235,65 gram yang diduga ganja, sementara paket lainnya berisi 67,76 gram yang diduga heroin, beserta dua lembar kertas linting,” imbuhnya.

Kucing itu kemudian diserahkan ke Layanan Kesehatan Hewan Nasional untuk dievaluasi kesehatannya. Para petugas saat ini sedang menyelidiki identitas pelaku dan apakah ada kaki tangan dari luar, mungkin dengan bantuan para tahanan, yang melepaskan kucing itu di dekat fasilitas tersebut.

Pihak berwenang tengah menganalisis rekaman CCTV dan melacak pergerakan kucing untuk mengidentifikasi pola yang dapat mengarah pada penangkapan.

Kasus ini menunjukkan bagaimana sebagian besar penjahat menyelundupkan barang-barang ilegal ke dalam penjara melalui hewan. Kucing, khususnya, karena sifatnya yang sembunyi-sembunyi dan kemampuannya untuk bergerak tanpa diketahui, telah digunakan dalam skema ini.

Kosta Rika telah mengalami peningkatan kejahatan dan perdagangan narkoba dalam beberapa tahun terakhir. Pada tahun 2023 saja, pihak berwenang menyita total 21,3 ton kokain di negara tersebut. (*/red)

Bombardir RS di Gaza, Israel Klaim Targetkan Hamas Tapi Tewaskan Jurnalis

By On Kamis, Mei 22, 2025


JAKARTA, DudukPerkara.News – Pihak militer Israel dikabarkan telah membombardir sebuah rumah sakit di Jalur Gaza, yang diklaim menampung militan-militan Hamas, pada Selasa, 13 Mei 2025.

Namun, Kelompok Hamas menyatakan, serangan Tel Aviv itu menewaskan seorang jurnalis yang luka-luka akibat serangan Israel lainnya bulan lalu.

Serangan terbaru Israel itu, seperti dilansir AFP, Selasa, 13 Mei 2025, mengakhiri jeda singkat dalam pertempuran di Jalur Gaza untuk memungkinkan pembebasan seorang sandera Amerika Serikat (AS)-Israel. Hamas melaporkan serangan Tel Aviv itu terjadi saat dini hari.

Dalam pernyataan via Telegram, militer Israel mengatakan, “teroris Hamas yang signifikan” telah “beroperasi dari dalam sebuah pusat komando dan kendali” di Rumah Sakit Nasser di area Khan Younis, Jalur Gaza bagian selatan.

“Kompleks tersebut digunakan oleh para teroris untuk merencanakan dan melaksanakan serangan teroris terhadap warga sipil Israel dan pasukan IDF (Angkatan Bersenjata Israel,” sebut militer Israel dalam pernyataannya.

Sementara, Kelompok Hamas dalam pernyataan terpisah menyebut, serangan Israel itu menewaskan seorang jurnalis dan melukai sejumlah warga sipil.

“Militer Israel mengebom gedung operasi di Rumah Sakit Nasser di Khan Younis pada Selasa (13/5) dini hari, menewaskan jurnalis Hassan Aslih,” kata juru bicara pertahanan sipil Gaza, Mahmud Bassal.

Aslih yang merupakan kepala kantor berita Alam24, sedang menjalani perawatan medis di rumah sakit tersebut setelah mengalami luka-luka akibat serangan Israel lainnya pada 7 April lalu. Saat itu, gempuran tersebut menewaskan dua jurnalis bernama Ahmed Mansur dan Hilmi al-Faqaawi.

Militer Israel mengatakan, serangan April itu menargetkan Aslih, yang dituduh beroperasi untuk Hamas “dengan kedok seorang jurnalis”.

Diklaim oleh Tel Aviv pada saat itu bahwa Aslih telah “menyusup ke wilayah Israel dan berpartisipasi dalam pembantaian berdarah yang dilakukan oleh organisasi teroris Hamas” pada 7 Oktober 2023.

Komite Perlindungan Jurnalis (CPJ) mengutuk keras serangan tersebut. Ditegaskan oleh CPJ, Aslih telah bekerja untuk media-media internasional hingga tahun 2023, ketika lembaga pengawas pro-Israel HonestReporting menerbitkan foto dia sedang dicium oleh pemimpin Hamas saat itu, mendiang Yahya Sinwar.

CPJ mengatakan, sedikitnya 178 jurnalis dan pekerja media telah tewas di Jalur Gaza, Tepi Barat, Israel dan Lebanon sejak dimulainya perang. (*/red)

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *