Berita Terbaru

Diberdayakan oleh Blogger.

Oknum Tangkap Pelaku Penyalahgunaan Narkoba, Diduga Dibebaskan dengan Nominal Fantastis


SIDOARJO, DudukPerkara.News – Heboh soal pelepasan terduga pelaku narkoba oleh pihak Kepolisian di Sidoarjo, Jawa Timur (Jatim). Pasalnya, untuk melancarkan pelepasan tersebut pihak keluarga terduga pelaku diminta uang dengan dinilai yang fantastis, yakni Rp 100 juta.

Hal itu dialami oleh terduga pelaku MM (41), asal Desa Gisik Cemandi, Kecamatan Sedati, Sidoarjo.

Biaya sebesar itu disebut untuk mengurus korban berinsial MM menjalani proses hukum hingga sampai proses rehabilitasi di Yayasan Pondok Pesantren Al - Kholiqi yang beralamat di Jalan Brigjen Katamso 2/01 RT 22 RW 05, Desa Kedungrejo, Kecamatan Waru, Kabupaten Sidoarjo.

Salah seorang narasumber yang enggan disebut namanya kepada media ini mengatakan, modus tangkap lepas kasus Narkoba berkedok rehabilitasi itu dilakukan oknum atau kelompok tertentu.

“Keluarga terduga pelaku membayar uang sebesar Rp 100 juta yang diterima oleh salah seorang pengacara berinisial AFK dengan metode pembayaran dua termin. Pembayaran pertama Rp 50 juta dengan motode cas, dan Rp 50 juta via transfer,” ujarnya.

“Pembayaran pertama diserahkan ke kantor pak, dan sisanya ditransfer,” sambungnya.

Menurutnya, saat pembayaran di kantor, alat komunikasi seperti handphone tidak diperbolehkan aktif.

“Uang Rp 100 juta itu saya dapat hutang pak. Saat ini saya berusaha untuk melunasi supaya saudara saya bisa pulang,” ujarnya.

Diketahui sebelumnya, kasus tangkap lepas di Polresta Sidoarjo sudah menjadi tradisi dan Yayasan Pondok Al-Kholiq patut dipertanyakan terkait surat rawat jalan untuk terduga pelaku yang dibebaskan kemudian dipanggil kembali untuk rawat inap selama satu minggu.

Sementara, pihak Badan Narkotika Nasional (BNN) RI tidak menganjurkan apabila pasien yang sedang dirawat untuk proses penyembuhan harus diarahkan untuk membayar dengan sejumlah uang Rp 100 juta untuk pembebasan bersyarat.

Keluarga korban sebagai masyarakat yang masih awam dan buta hukum tentang Narkotika akhirnya mencarikan hutangan agar kasusnya korban MM ditutup meskipun itu harus membayar 100 juta.

Insiden yang menimpa korban MM dan keluarganya menjadikan perhatian publik, yang awalnya masyarakat kecil bisa mempercayai citra Kepolisian, akhirnya diputus dengan kasus dugaan tangkap lepas Narkoba di Polresta Sidoarjo, yang harus bayar uang sebesar Rp 100 juta untuk oknum paket kelompok berdasi. (*/red)

Previous
« Prev Post
Show comments

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *